4bia atau Phobia (bahasa Thai: สี่แพร่ง atau See Prang) film horor Thailand yang terbagi atas empat segmen yang masing-masing segmen ditulis dan disutradarai oleh Youngyooth Thongkonthun, Banjong Pisanthanakun, Parkpoom Wongpoom, and Paween Purijitpanya.
1. Kebahagiaan/Kesendirian (Judul asli - Ngao/Loneliness; Sutradara: Youngyooth Thongkonthun)
Pin adalah seorang gadis muda yang tinggal sendirian diapartemennya.
Kecelakaan yang menyebabkan kakinya harus digips sukses menyabotase
kesehariannya, dan membuatnya terus berada dikamarnya. Kesehariannya
hanya melihat internet dan kirim sms dengan temannya, sampai suatu
ketika ada sebuah sms dari nomor tak dikenal yang ingin kenalan dengan
Pin. Awalnya Pin merasa sangsi, tapi karena ia benar-benar tidak ada
pekerjaan, ia akhirnya melayani pengirim itu. Pin pun senang ketika tahu
bahwa pengirim sms itu adalah seorang pria.
Keseharian Pin berubah menjadi lebih ceria, karena pria itu membalas
sms-sms Pin cepat sekali, tidak seperti teman-temannya. Sesuai judul
segmen ini, Pin akan merasa bahagia jika sms-nya langsung direspon, tapi
sangat kesepian kalau sms-nya tak kunjung direspon. Pria itu pun minta
Pin mengirimkan fotonya, dan Pin meminta sebaliknya. Setelah mengirimkan
fotonya, Pin dikejutkan karena pria tadi hanya mengirimkan kembali foto
yang Pin kirimkan padanya. Pin merasa si pria mempermainkannya, sampai
pria itu meminta Pin untuk melihat lebih jelas difotonya, dan ketika
dilihat, terlihatlah siluet seorang pria sedang ikut berfoto dengan Pin.
Ketakuan, Pin pun memilih untuk tidak selalu membalas sms pria itu.
Tapi anehnya, pria itu selalu tahu dan selalu minta Pin membalas smsnya.
Pin tambah terkejut ketika pria itu bilang akan datang. Lampu-lampu pun
mulai mati dengan sendirinya, dan ketika pria itu bilang ia sudah
sampai, hantunya muncul dan membuat Pin terlontar dari jendela. Lalu
flashback dimulai. Pria itu ternyata bunuh diri karena diputuskan
sepihak oleh pacarnya. Ia pun menabrakkan diri kedepan taksi yang
kebetulan sedang ditumpangi Pin, dan menyebabkan kecelakaan yang
mematahkan kaki Pin. Kamera kembali ke Pin dan handphone-nya yang ikut
terjatuh. Handphone yang tadinya mati itu hidup kembali, dan layarnya
menampilkan wajah Pin dan pria itu, karena keduanya yang sama-sama
kesepian telah bersama selamanya.
2.Mata Ganti Mata (Judul Asli - Yan Sang Tai/Deadly Charm; Sutradara: Paween Purikitpanya)
Pink adalah siswi SMU yang juga anggota dari geng sekolah yang paling
berkuasa. Suatu hari, gengnya kecuali Pink dan Chieko, anggota lain,
dilaporkan oleh seorang siswa nerd bernama Ngid karena ketahuan sedang
menghisap ganja. Ngid pun dihajar habis-habisan oleh geng itu. Beberapa
hari setelah malam "penghajaran" Ngid, ia kembali kehadapan geng itu,
dengan membawa buku yang jika sebuah gambar dilihat, yang melihatnya
akan segera mati. Geng itu kembali menangkap Ngid, tapi Chieko melihat
gambar itu dan terjatuh kederetan besi tajam yang melubangi lehernya.
Pemimpin geng yang marah karena Chieko terluka pun mendorong Ngid dan
secara tidak sengaja membuatnya melihat gambar itu sendiri. Ngid pun
ketakutan karena ia sekarang terkena kutukan, dan karena tidak hati-hati
ia pun terjatuh dari jendela dan tertusuk tiang bendera di luar.
Disaat siswa-siswi lain sibuk dengan mayat Ngid, geng itu pun membawa
Chieko keapartemennya, tapi terlambat. Geng itu pun sedih karena salah
satu anggotanya meninggal, tapi salah satu anggota lain melihat kertas
yang menyebabkan kutukan itu, dan ia pun meninggal karena tertimpa AC
dan meledak. Baling-baling AC pun melayang dan menebas salah satu kepala
anggota lain. Kertas itu pun sekarang didapatkan oleh ketua geng, dan
ia pun meninggal karena terjatuh dari apartemen. Sekarang tersisa Pink
sendirian. Ia pun berusaha untuk tidak melihat kertas itu, tapi arwah
Ngid tetap berusaha memaksanya. Akhirnya, Pink berhasil diselamatkan
polisi sebelum melihat kertas itu.
Polisi menginterogasi Pink dan tidak percaya dengan semua ceritanya.
Karena sebuah keributan terjadi, polisi harus meninggalkan Pink
sendirian. Disaat itulah Pink didatangi arwah Ngid yang kembali
memaksanya melihat kertas itu. Monster-monster pun berdatangan dan
memegangi kepala Pink agar ia tidak bisa menutup matanya. Setelah
mengatasi keributan, polisi pun teringat pada Pink dan kembali
kepadanya, namun polisi itu sangat terkejut terhadap kondisi Pink. Satu
persatu tetesan darah mulai mengalir dari wajahnya, dan ada dua buah
bola mata berlumuran darah di atas meja. Pink hanya tertawa dan
mengatakan dengan mencabut kedua bola matanya, hantu itu tidak akan pernah bisa memaksanya untuk melihat kertas itu.
3.Orang Ditengah (Judul asli - Kon Klang/Person or Persons Unknown; Sutradara: Banjong Pisanthanakun)
Aey, Puak, Shin dan Ter adalah pemuda yang menyukai rafting. Sebelum
tidur, mereka saling bercerita dan mengejek, namun salah satu
diantaranya, Aey, bercanda bahwa jika ia mati disana, ia akan mengajak
orang yang tidur di tengah untuk tidur bersamanya. Keesokan harinya,
ketika sedang bermain arung jeram, karena kebodohan Puak yang berdiri di
atas kapal, kapal mereka pun sukses terbalik dan menjatuhkan semua
penumpangnya. Aey, Puak dan Shin berhasil sampai ketepian, tapi Ter
masih tenggelam. Aey pun berinisiatif menolongnya, tapi ketika Ter
sampai ketepian, Aey sudah tidak terlihat lagi.
Malamnya ketika akan tidur, Ter pun teringat terhadap candaan Aey
malam sebelumnya, yang diikuti dengan persetujuan dari Shin. Puak yang
awalnya tidak peduli, akhirnya memutuskan bahwa mereka akan tidur dengan
posisi segitiga agar tak ada yang tidur di tengah. Belum tertidur lama,
sesuatu datang ketenda mereka. Grup itu ketakutan sebelum menyadari
bahwa sesuatu itu adalah Aey. Mereka pun dengan lega bisa melanjutkan
rafting, tapi Shin dan Ter menyadari keanehan Aey yang diam saja sejak
kembali. Mereka membangunkan Puak dan berdiskusi di luar, namun saat
kembali ketenda, Aey yang tadinya tidur sudah tidak ada disana.
Mereka pun berasumsi bahwa Aey sudah meninggal dan kembali sebagai
hantu, namun ia muncul kembali dan meminta ditemani buang air kecil. Ter
pun menemani Aey, namun disungai, Ter terkejut menemukan mayat Aey dan
meninggalkan Aey yang sedang buang air disana. Shin dan Puak memutuskan
bahwa mereka harus pergi dari sana menggunakan perahu. Ditambah lagi,
mereka menemukan mayat Aey disebelah perahu. Tapi Ter merasa lain, dan
ia memanggil nama-nama Aey dengan harapan Aey akan muncul dan melihat
mayatnya sendiri, sehingga ia tidak akan menghantui mereka bertiga lagi.
Aey pun muncul, dan Ter mengangkat mayat itu kepada Aey. Shin menyadari
bahwa mayat yang diangkat Ter bukanlah mayat Aey, tapi mayat Ter sendiri.
Ter terkejut setengah mati ketika menyadari bahwa itu adalah
mayatnya. Shin dan Puak tambah terkejut lagi ketika melihat mayat Aey
dan mayat mereka berdua. Ternyata setelah jatuh dari kapal, mereka
sebenarnya tidak pernah kembali kedaratan dan meninggal karena
tenggelam. Aey pun tersenyum senang karena akhirnya teman-temannya
mengerti bahwa mereka semua sudah meninggal.
4.Penerbangan 224 (Judul asli - Teaw Bin 224/Flight 224; Sutradara: Parkpoom Wongpoon)
Pim, seorang pramugari dikejutkan bahwa ia harus mengudara pada hari
liburnya untuk menjemput seorang putri dari kerajaan Vanistan, Sophia.
Awalnya ia akan berdua dengan temannya, Tui, tapi Tui sedang ada masalah
dan Pim pun sendirian bersama putri Sophia dipesawat itu. Suami putri
Sophia, pangeran Albert sudah terlebih dahulu berada di Thailand. Selama
dipesawat, putri Sophia bertindak semena-mena pada Pim, mulai dari
menjatuhkan kopi panas ketangan Pim sampai menceritakan bagaimana
hukuman bagi yang berselingkuh dikerajaannya, yaitu wanita itu akan
disiksa, dan sebelum meninggal, ia harus berlutut pada istri dari pria
yang diselingkuhinya untuk minta ampun. Pim pun berniat balas dendam,
yaitu kopi yang baru dibuatnya ia aduk dengan hak sepatunya. Namun
sialnya, putri Sophia tidak ingin lagi minum kopi.
Putri Sophia pun sadar bahwa Pim memakai cincin yang sama dengannya,
cincin yang diberikan pangeran Albert. Setelah menginjak cincin itu, Pim
pun pergi kebelakang dan menelepon kapten pesawat dengan harapan ia
bisa mengerjakan sesuatu daripada hanya disuruh dengan semena-mena oleh
putri itu. Sayang, sang kapten tidak membutuhkan apa-apa. Ketika waktu
makan siang, Pim pun menyediakan makan siang untuk putri Sophia, namun
ia menolaknya. Putri Sophia tidak kehilangan akal untuk menyusahkan Pim,
ia meminta makan siang Pim untuk dimakannya. Pim lalu membuka makan
siangnya, yaitu mie dengan sayur dan udang, namun ternyata putri Sophia
punya alergi terhadap udang. Pim sempat tidak ingin menyediakan makanan
itu, tapi ketika putri Sophia terus menerus memanggilnya, ia pun
menyingkirkan udang-udangnya dan menyediakan mienya saja untuk putri
Sophia.
Diluar dugaan Pim, putri Sophia terlihat menikmati mienya itu. Namun
ketika ia kembali kebelakang, putri Sophia terlihat batuk-batuk keras.
Saat Pim menawarinya minum, putri Sophia langsung menyerobot ketoilet.
Pim pun menyadari bahwa ada beberapa foto dikursi sebelah kursi putri
Sophia, dan terkuaklah bahwa sebenarnya Pim pernah berselingkuh dengan
pangeran Albert selama ia berada di Thailand, dan kehadiran putri Sophia
kesana hanyalah untuk membuktikan apakah Pim benar-benar seorang
pramugari dipenerbangan itu. Pim yang akan meninggalkan kursi putri
Sophia bertemu dengannya dari toilet, dan sekarang jelas bahwa putri
Sophia telah memakan udang yang menyebabkannya alergi.
Sore itu pun putri Sophia langsung dikabarkan meninggal, dan akan
langsung dibawa kembali kekerajaannya. Sialnya lagi, Pim harus kembali
menjadi pramugari seorang diri dipesawat itu menemani mayat putri
Sophia. Pim mulai mendapatkan penglihatan-penglihatan tentang mayat yang
bergerak sendiri. Pim melaporkannya pada kapten pesawat, namun tidak
direspon karena kurang bukti. Mayat putri Sophia kembali hidup, dan Pim
yang terkunci di WC bersama mayat itu pun menjadi tidak terkendali.
Kapten pesawat pun mendudukkannya tepat di depan mayat putri Sophia dan
mengikat tangannya agar ia tidak bisa kemana-mana. Pim histeris ketika
mayat putri Sophia mulai hidup di depan matanya sendiri, dan layar
menjadi gelap.
Ketika sampai di kerajaan Vanistan, para penjemput mayat putri Sophia
dari kerajaan pun terkejut melihat keadaan. Sesuai cerita putri Sophia
tentang perselingkuhan sebelumnya, Pim terlihat sedang bersujud di depan
mayat putri Sophia yang sebenarnya tidak bergerak sama sekali, hanya saja kepala Pim sudah terpelintir kebelakang.
Kalau mau lihat lebih jelas dunlud aja pideonya+Sub Indo dengan klik link di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar